Bagi orang tua siswa, aljabar adalah awal dari ketidakmengertian kepada matematika.
Maksudnya?
Ketika putra-putri kita belajar matematika SD, kita dapat mendampingi dan membantu mereka belajar matematika – sampai pada tingkat tertentu. Tetapi ketika anak kita mulai SMP, biasanya orang tua mulai tidak mampu membantu anak belajar matematika SMP.
Mengapa?
Karena di SMP, anak-anak kita mulai belajar matematika aljabar. Istilah-istilah teknis matematika mulai bertaburan di tingkat SMP seperti sinus, log, x, y, gradien, persamaan kuadrat dan lain-lain.
Aljabar adalah awal ketidakmengertian terhadap matematika.
Bagi Paman APIQ ini adalah tantangan tersendiri. Lebih-lebih ketika Al mulai merengek menuntut keadilan.
“Aku ingin mendapat keadilan…” tiba-tiba Al menuntut Paman APIQ.
“Apa masalahnya? ” Paman APIQ balik bertanya.
“Ajari aku aljabar,” Al meminta dengan ketus.
Paman APIQ berpikir sejenak. Bagaimana caranya mengajarkan aljabar kepada anak yang baru masuk SD?
“Paman sudah mengajarkan aritMETIka kepada Meti. Paman juga sudah mengajarkan GEOmetri kepada Geo. Sekarang waktunya Paman mengajarkan ALjabar kepada Al.”
“Lalu…apa yang kamu inginkan?”
“Ajarkan aku Aljabar. Namaku Aljabar maka aku harus menguasai aljabar.”
Paman APIQ adalah tipe orang yang pantang menyerah. Ia mencari cara untukmemperkenalkan aljabar dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Tentu saja Paman APIQ dapat saja langsung memperkenalkan aljabar dengan cara seperti umumnya. Tetapi Paman APIQ ingin memperoleh terobosan baru: Inovasi Pembelajaran Matematika Kreatif.
“Baik….apakah kamu siap?”
“Siap…!”
“Un = 2n,
sebutkan 5 suku pertama.”
“Maksudnya?”
“Kamu tinggal menghitung
Un = 2n
dengan mengganti n = 1, lalu n = 2, dan seterusnya.”
“Siap Bos.
2×1 = 2
2×2 = 4
2×3 = 6
2×4 = 8
2×5 = 10
Betul kan?”
“Betul. Sekarang hitunglah U99 + U100 + U101. ”
“Siap…
2×99 = 198
2×100 = 200
2×101 = 202
Maka
198 + 200 + 202 = …. = 600.”
“Sekarang hitunglah U98 + U99 + U100 + U101 + U102.”
“Pasti sama dengan 1.000 kan? Hiks…”
“Ya Betul. Bagaimana cara kamu menghitungnya?”
“U100 = 200. Tinggal kalikan 5 saja. Jadi 1.000 deh.”
“Cerdik juga kamu Al…!”
“Wah belajar aljabar ternyata asyik juga ya…” ujar Al.
“Hei, ini bukan aljabar! Baru perkenalan untuk aljabar. Sekarang mari kita belajar aljabar sesungguhnya.”
Mereka asyik bermain-main Aljabar. Mereka berpetualang dengan matematika kreatif.
Bagaimana menurut Anda?
Salam hangat…
(angger; agus Nggermanto: Pendiri APIQ)
*Bersambung